BAB
1 PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Masalah
personalia atau ketenagakerjaan sakarang ini semakin kompleks, karena manajemen
harus menghadapi perubahan teknologi yang semakin cepat, pembatasan berbagai
peraturan pemerintah, penyusutan supply energi dan sumber daya lainnya,
tuntutan peningkatan perhatian terhadap karyawan, persaingan antar pekerja,
kemajuan serikat-serikat kerja terhadap masalah-masalah tenaga kerja, yang
semua ini disebabkan oleh berkembang dan majunya manajemen ilmiah
Faktor-faktor
organisasi yang mempengaruhi personalia antara lain tingginya tingkat
pendidikan karyawan, peningkatan heterogenitas angkatan kerja, peningkatan
biaya personalia dan penurunan produktivitas menjadikan titik perhatian dalam
manajemen. Hal ini menjadi tantangan bagaimana mengelolah sumber daya manusia
secara efektif dan efisien
2. Rumusan
masalah
a. Bagaimana
ruang lingkup audit sistem informasi manajemen
b. Bagaimana
ruang lingkup audit sistem informasi personalia
3. Tujuan
a. Untuk
mengetahui ruang lingkup audit sistem informasi manajemen
b. Untuk
mengetahui ruang lingkup audit sistem informasi personalia
BAB
2 Audit Sistem Informasi Manajemen dan Audit Personalia
2.1
Ruang lingkup audit sistem informasi
manajemen
Ruang lingkup audit manajemen meliputi
seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh
kegiatan atau dapat juga hanya mencakup bagian tertentu dari program/aktivitas
yang dilakukan. Periode audit juga bevariasi, bisa untuk jangka waktu satu
minggu, beberapa bulan, satu tahun bahkan untuk beberapa tahun, sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.
Audit
manajemen bertujuan untuk mengindentifikasi kegiatan, program dan aktivitas
yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan
nantinya dapat di capai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan
aktivitas pada perusahaan tersebut. Berkaitan dengan tujuan ini titik berat
audit diarahkan terutama berbagai objek audit yang diperkirakan dapat
diperbaiki di masa yang akan datang, disamping juga mencegah kemungkinan
terjadinya berbagai kerugian.
Sedangkan
yang menjadi sasaran dalam audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program
dan bidang-bidang dalam perusahaan yang diketahui atau diidentifikasi masih
memerlukan perbaikan/peningkatan, baik dari segi ekonomisasi, efisiensi, dan
efektivitas. Ada 3 (tiga) elemen pokok dalam tujuan audit:
1. Kriteria
Kriteria merupakan standar (pedoman,norma) bagi setiap individu/kelompok di dalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.
Kriteria merupakan standar (pedoman,norma) bagi setiap individu/kelompok di dalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.
2. Penyebab
Penyebab merupakan tindakan yang dilakukan oleh setiap individu/kelompok di dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat positif, program/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih tinggi, atau sebaliknya bersifat negative, program/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih rendah dari standar yang telah ditetapkan.
Penyebab merupakan tindakan yang dilakukan oleh setiap individu/kelompok di dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat positif, program/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih tinggi, atau sebaliknya bersifat negative, program/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih rendah dari standar yang telah ditetapkan.
3. Akibat
(effect)
Akibat
merupakan perbandingan antara penyebab dengan criteria yang berhubungan dengan
penyebab tersebut. Akibat negatif menunjukkan program/aktivitas berjalan dengan
tingkat pencapaian yang lebih rendah dari kriteria yang ditetapkan. Sedangkan
akibat positif menunjukkan bahwa program/aktivitas telah terslenggara secara
baik dengan tingkat pencapaian yang lebih tinggi dari kriteria yang ditetapkan.
Manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Penetapan Tujuan
4. Pengarahan
5. Pengendalian
Ruang
lingkup audit Manajemen
Sesuai
dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomisasi,
efisiensi pengelolaan sumber daya, serta efektivitas pencapaian tujuan
perusahaan. Oleh karena itu, audit manajemen diarahkan untuk menilai secara
keseluruhan pengelolaan operasional objek audit, baik fungsi manajerial
(perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) maupun
fungsi-fungsi bisnis perusahaan secara keseluruhan ditujukan untuk mencapai
tujuan perusahaan. Bagaimana pengelolaan berbagai program/aktivitas pada setiap
fungsi bisnis perusahaan, apakah sudah dikelola dengan prinsip-prinsip
kehematan, efisiensi, dan secara efektif dapat mencapai tujuannya? Hal ini
merupakan kajian dari audit manajemen. Audit manajemen pada berbagai fungsi
perusahaan dan ruang lingkup auditnya akan diuraikan lebih lanjut di bagian
berikut.
1. Audit
Manajemen pada fungsi Pemasaran
Audit
manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap
program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui
pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Disamping itu, audit juga dilakukan
terhadap bagaimana perusahaan menetapkan strategi pemasarannya apakah sudah
sesuai dengan lingkungan pemasaran yang dihadapi perusahaan, intensitas
persaingan, dan berbagai keterbatasan yang secara internal dihadapi perusahaan.
Beberapa ruang lingkup audit manajemen pemasaran meliputi :
a.
Lingkungan
pemasaran
Menekankan
audit pada analisis terhadap kondisi ekonomi makro yang berpengaruh baik secara
langsung maupun tidak langsung kepada aktivitas pemasaran perusahaan.
b. Strategi
Pemasaran
Menekankan
kepada penelaahan terhadap tujuan dan strategi pemasaran
c.
Organisasi
Pemasaran
Menekankan
pada penilaian terhadap kemampuan struktur organisasi pemasaran dalam
menerapkan strategi yang telah ditetapkan.
d. Produktivitas
Pemasaran
Menekankan
pada pengujian terhadap berbagai program/aktivitas pemasaran dan pengeluaran
biaya yang berkaitan dengan aktivitas tersebut.
e.
Fungsi Pemasaran
Menekankan
audit pada penilaian terhadap berbagai unsur bauran pemasaran yang ditetapkan
perusahaan.
2. Audit
Manajemen pada fungsi produksi dan operasi
Audit
Manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan
perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan
dalam operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan
untuk menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas
pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi :
1. Perencanaan
produksi
2. Pengendalian
kualitas (quality control)
3. Produktivitas dan efisiensi.
4. Metode
dan standar kerja.
5. Pemeliharaan
peralatan
6. Organisasi
manajemen produksi dan operasi.
7. Plant
dan layout
3. Audit
manajemen pada fungsi sumber daya manusia
Audit
manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM
perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisien, dan efektif. Ruang
lingkup pada audit ini mencakup keseluruhan dari proses SDM yang meliputi:
1. Perencanaan
tenaga kerja
2. Penerimaan
(rekrutment) karyawan
3. Seleksi
4. Orientasi
dan penempatan
5. Pelatihan
dan pengembangan
6. Penilaian kerja
7. Pengembangan
karir
8. Sistem
imbalan dan kompensasi
9. Perlindungan karyawan
10. Hubungan
karyawan
11. Pemutusan
hubungan kerja (PHK)
4.
Audit Manajemen Pada fungsi Sistem Informasi
Audit
manajemen pada fungsi system informasi menekankan pada penilaian terhadap
keandalan system informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berbagai
informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi
mencerminkan system pengendalian yang diterapkan perusahaan. Oleh karena itu,
keandalan system suatu system informasi berhubungan erat dengan keandalan
system pengendalian yang diterapkan perusahaan. Untuk menilai keandalan system
informasi ini dapat dilihat apakah tujuan pengendalian di dalam perusahaan
telah tercapai atau tidak. Dengan berkembangnya teknologi saat ini, sebagian
besar audit manajemen pada fungsi ini diarahkan untuk audit system informasi
yang berbasis computer (EDP). Ruang lingkup audit ini meliputi :
1. Dukungan
satuan pengolah data.
2. Perencanaan
pengolahan data
3. Organisasi
pengolahan data
4. Pengendalian
pengolahan data
5. Audit
Manajemen lingkungan
2.2
Ruang lingkup audit sistem informasi
personalia
Pada
umumnya yang dilaksanakan dalam suatu perusahaan mengenai tugas-tugas
personalia ada tiga yaitu:
1. Procuring(mendapatkan
karyawan)
v memperoleh
tenaga kerja
v membuat
anggaran tenaga kerja
v menarik
tenaga kerja
v membuat
job analysis, job description, dan job specification
v menetapkan dan menghubungi sumber-sumber
tenaga kerja
v mengadakan seleksi terhadap calon tenaga kerja
2. Developing(mengembangkan karyawan)
v memajukan
atau mengembangkan tenaga kerja
v melatih
dan mendidik tenaga kerja
v mempromiosikan dan memindahkan tenaga kerja
v mengadakan penilaian kecakapan tenaga kerja
3. Mantaining (mempertahankan karywawan)
v memanfaatkan
tenaga kerja
v memberhentikan
tenaga kerja
v memensiunkan tenaga kerja
v memberi
kompensasi
v mengurus
kesejagteraan pegawai termasuk pembayaran upah, perumahan, rekreasi, pengobatan
Audit secara
logis dimulai dengan mereview kerja departemen sumberdaya. Untuk memeriksa
hanya beberapa aspek system manajemen personalia, auditor bisa mengabaikan
topik-topik lain. Tim audit hendaknya :
1.
Mengidentifikasikan
siapa yang bertanggung jawab atas setiap kegiatan
2.
Menentukan sasaran-sasaran yang akan
dicapai oleh setiap kegiatan
3.
Mereview
berbagai kebijaksanaan dan prosedur yang digunakan untuk mencapai
sasaran-sasaran tersebut.
4.
Menentukan besarnya sample catatan-catatan dalam
system informasi personalia untuk mempelajari apakah kebijaksanaan dan prosedur
diikuti secara besar
5.
Menyiapkan
laporan audit
6.
Mengembangkan rencana tindakan koreksi terhadap
kesalahan-kesalahan dalam sasaran, kebijaksanaan dan prosedur.
7.
Melaksanakan tindak lanjut untuk memastikan apakah
masalah-masalah temuan audit telah dipecahkan.
Sistem Informasi Manajemen Personalia
|
Informasi
analisis jabatan
Rencana-rencana sumberdaya manusia
○ Standar-standar
pekerjaan
○ Estimasi splay an kebutuhan
○ Deskripsi
jabatan
○ Persediaan ketrampilan
○ Spesifikasi jabatan
○ Bagan penempatan
Administrasi
kompensasi
○ Tingkat upah atau gaji
○ Paket kompensasi tambahan
○ Pelayanan-pelayanan kepada karyawan
|
Penyusunan Personalia Dan Pengembangan
|
Penarikan
Seleksi
○ Sumber-sumber
lamaran
○ Rasio seleksi
○ Jumlah pelamar
○ Prosedur-prosedur seleksi
○ Lamaran-lamaran
pekerjaan
○ Kesempatan acara seleksi “fair”
Latihan
dan
orientasi
Pengembangan karier
○ Program
orientasi
○ Promosi, demosi dan transfer
○ Sasaran dan prosedur
latihan
○ Program perencanaan karier
○ Teknik
metode
○ Usaha pengembangan sumberdaya
manusia
|
Pengawasan Dan Evaluasi organisasi
|
Penilaian
prestasi
kerja
Hubungan serikat karyawan manajemen
○ Standard an
ukuran
○ Pelaksanaan peraturan hubungan
○ Teknik-teknik
penilaian
perburuhan
○ Wawancara
evaluasi
○ Hak-hak manajemen
○ Masalah-masalah penyelesaian
perselisihan
Pengawasan
sumberdaya
manusia
Audit personalia
○ Prosedur
disiplin
○ Fungsi personalia
○ Komunikasi
karyawan
○ Manajer operasi
○ Prosedur perubahan dan pengembangan ○
Umpan balik karyawan untuk
departemen personalia
|
Tujuan audit personalia adalah mengevaluasi
kegiatan-kegiatan personalia dengan maksud untuk:
1.
Menilai efektivitas
2.
Mengenali aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki
3.
Mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam
4.
Menunjukkan kemungkinan perbaikan dan membuat
rekomendasi untuk pelaksanaan perbaikan-perbaikan tersebut.
Pelaksanaan audit ini hendaknya
mencakup evaluasi terhadap fungsi-fungsi personalia, penggunaan
prosedur-prosedur sumber daya oleh para manajer dan dampak kegiatan-kegiatan
tersebut pada sasaran-sasaran dan kepuasan karyawan.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Ruang lingkup audit manajemen meliputi
seluruh aspek kegiatan manajemen yang dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat
juga hanya mencakup bagian tertentu dari program/aktivitas yang dilakukan. Dimana
tujuan dari audit manajemen ini adalah untuk mengindentifikasi kegiatan,
program dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan
rekomendasi yang diberikan nantinya dapat di capai perbaikan atas pengelolaan
berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut yang memungkinan
terjadinya berbagai kerugian. Sedangkan ruang lingkup audit personalia meliputi
Procuring(penarikan karyawan), developing(pengembangan karyawan),
maintaining(pemanfaatan karyawan).
2.
Saran
Untuk menghadapi perubahan teknologi yang semakin berkembang dan untuk
meningkatkan kinerja para karyawan maka perlu pengaturan ruang lingkup audit manajemen
dan ruang lingkup audit personalia